Senin, 03 Oktober 2016

PENGARUH PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG




Pengaruh Pupuk NPK Terhadap
Pertumbuhan Tanaman
Kangkung

BAB I
Pendahuluan
1.     1 Latar Belakang
Kangkung (Ipoema Reptans) adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur_sayuran dan ditanam sebagai makanan. merupakan salah satu tanaman hortikultura di Indonesia. Tanaman kangkung ini sangat mudah didapat dipasar tradisional dan cara mengolahnya pun mudah. Tanaman kangkung cocok ditanam di daerah dataran rendah maupun datarn tinggi yaitu kurang lebih 2000 meter dpl. Kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak akan dapat mempertahankan kandungan secara baik. Kangkung adalah sejenis tanaman yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung termasuk jenis tanaman sayur.
Tanaman sayuran merupakan salah satu komoditas yang bermanfaat sebagai sumber vitamin dan mineral.
Kangkung merupakan tanaman semusim dan berumur pendek. Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Indonesia. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, dan Water spinach. Kangkung selain memiliki rasa yang enak juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, yaitu mengandung vitamin A, B, dan C serta bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan. Seorang pakar kesehatan Filipina Herminia de Guzman Ladion memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman obat, sebab berkhasiat untuk penyembuh penyakit sembelit juga sebagai obat bagi orang yang sedang menjalankan diet. Dan akarnya, berguna untuk obat penyakit wasir. Usaha budidaya tanaan kangkung di Indonesia semakin meningkat. Tingkat produksinya dapat mencapai 4000 ton per hektar. Hal ini disebabkan kebutuhan akan pasar sayur kangkung dari tahun ketahun terus meningkat yang dikarenakan adanya peningkatan variasi makanan dan usaha rumah tangga yang menggunakan sayur kangkung sebagai bahan bakunya. Kangkung dapat tumbuh dengan baik dengan tanah yang mempunyai struktur remah, tanah yang mengandung 50-60 %, lumpur 25-35%, dan liat 15-25%. Tanah yang baik juga dapat dibantu dengan pemupupukkan, baik menggunakan pupuk organic maupun anorganik.

Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia pertanian sudah sangat maju, petani tidak perlu lagi menggunakan pupuk alami karena telah ditemukkan pupuk buatan yang dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman lebih baik dibanding pupuk alami. Salah satunya adalah pupuk NPK.

NPK adalah pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua. Dengan kandungan unsur hara nitrogen 15%, fosfor 15%, dan kalium 15%. Sifat nitrogen terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman. Untuk itu perlu adanya pembuktian pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman.Tanaman yang akan digunakan sebagai percobaan adalah kangkung ( Ipoema Reptans ) karena pertumbuhan kangkung relative cepat.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung”.


1.     2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.     Apakah ada pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan kangkung ?
2.     Apakah ada perbedaan antara tanaman kangkung yang diberi pupuk NPK dengan tanaman yang tidak diberi pupuk?

1.     3 Pembatasan Masalah
Maka peneliti membatasi permasalahannya pada pengaruh pemberian 1 sendok pupuk NPK terhadap 1 baris pertumbuhan tanaman kangkung dan tanaman kangkung yang tidak diberi pupuk.




1.     4 Tujuan Penelitian
1.     Untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan kangkung.
2.     Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara tanaman kangkung yang diberi pupuk NPK dengan yang tidak diberi pupuk.
3.     Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.














BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.     1 Tanaman Kangkung
2.1.1 Sejarah Tanaman Kangkung
Kangkung termasuk tanaman sayur yang sangat popular, biasa dibuat tumis atau lalap. Kangkung ternyata juga berkhasiat sebagai anti racun dan bisa mengobati berbagai macam gangguan kesehatan.
Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992
“sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis”.
 Tanaman kangkung ini berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina Selatan, Australia, dan Afrika. Kangkung banyak ditanam di pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya di kecamatan Muting kabupaten Merauke kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari. Akan tetapi, diberbagai daerah di Indonesia sudah banyak yang melakukan budidaya kangkung.


2.1.2    Taksonomi Tanaman Kangkung
Dalam ilmu botani atau tumbuh-tumbuhan, tanaman kangkung dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom              : Plantae
Divisi                             : Spermatophyta
Sub Divisi            : Angispremae
Kelas                    : Dicotiledonae
Ordo                     : Solanales
Famili                   : Convolvulaceae
Genus                            : Ipomoea
Spesies                 : Ipomoea Reptans


2.1.3    Syarat Tumbuh Tanaman Kangkung
1.     Iklim
a.     Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahu. Kangkung dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan dingin.
b.     Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan tidak dikelilingi rumput liar (gulma).
c.      Tanaman kangkung membutuhkan tempat terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Ditempat yang ternaungi tanaman kangkung akan tumbuh memanjang tetapi kurus-kurus.  Apabila tanaman kangkung ditanam ditempak yang agak terlindung, maka kualitas daun akan bagus dan lemas sehingga disukai konsumen.
d.     Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 meter tinggi tempat, maka temperature udara akan turun 1 derajar celcius. Apabila kankung ditanam ditempat yang teralu panas batang dan daunnya akan keras.

2.     Media Tanam
a.     Kangkung dapat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organic dan tidak terpengaruh oleh keasaman tanah.
b.     Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan secara baik.



2.1.4 Morfologi Tanaman Kangkung.
A. Akar (Radix)
          Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki system perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar sejauh 150 cm atau lebih. Akar berukuran kecil sampai sedang, ulet kadang-kadang rapuh, berkayu atau lunak, kompak atau berongga, percabangan akar banyak atau sedikit,


B. Daun (Folium)
          Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Berikut bagian-bagian dari daun :
§  Tangkai daun (Petiolus)
Tangkai daun ini berongga, diameternya 3-5 mm. panjangnya bisa mencapai 5-7 cm.
§  Helai Daun (Lamina)
Bentuk bervariasi yaitu mamanjang, ujung runcing, dan tumpul. Pangkal daun berlekuk, tepi daun rata dan pertulangannya menyirip. Daunnya berdaging lunak dan permukaanya licin.


                   C. Bunga (Flos)
Selama fase pertumbuhannya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk seperti terompet dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung. Berikut bagian-bagian dari bunga :
§  Bunga
Berbentuk seperti lonceng, berwarna putih polos atau putih merah. Terdiri dari 5 sepala yang berlekatan, 5 stamen dalam 1 lingkaran dan 1 gynoecium yang terdiri dari 2-3 bagian.
§  Kelopak (Calix)
§  Mahkota (corolla)
§  Benang Sari (Stamen)
§  Kepala Sari (Anthera)
§  Penghubung Ruang Sari (Connectivum)
§  Kepala Putik (Stigma)







                   E. Buah (Fructus)
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika masih muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tdak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Termasuk biji berkeping dua. Berikut bagian-bagian dari buah kangkung ;
§  Bakal buah (Ovarium)
§  Buah (Fructus)
§  Biji (Semen)
Berwarna putih ketika masih muda dan coklat atau hitam ketika sudah tua.



2.1.4    Hama dan Penyakit
A.   Hama Tanaman Kangkung
1.     Bekicot
Penyebabnya adalah lembabnya lahan atau kebun sekitar tanaman kangkung. Gejala yang biasa ditimbulkan rusaknya daun dan batang tanaman kangkung dengan menyebabkan daun manjadi busuk dan menguning lama kellamaan akan menyebabkan tanaman mati. Pengendaliannya yaitu melakukan sanitasi kebun dengan teratur dan membasminya dengan menyingkirkannya dari tanaman dan membuangnya hidup-hidup.

2.     Ulat Grayak.
Penyebabnya adalah tidak terjaganya kebun dan pemeliharaan yang kurang baik. Gejalanya adalah daun kangkung akan terdapat lubang dan juga bagian ujung daun tidak rata atau bergerigi. Pengendaliannya melakukan sanitasi yang baik, pengambilan ulat grayak secara manual dan, dan melakukan penyemprotan dengan insektisida diazinon sesuai petunjuk.




3.     Kutu Daun (Aphid)
Penyebabnya adalah penyiraman yang kurang, pemupukan terbatas dan penyiangan yang kurang baik. Gejalanya adalah tanaman kangkung akan tampak kerdil dan daun akan melengkung kebawah. Ini dikarenakan kutu daun menghisap cairan tanaman. Pengendaliannya sama yaitu melakukan sanitasi yang baik dan melakukan penyemprotan dengan insektisida berbahan aktif.

4.     Ulat Keket
Penyebabnya adalah kebun yang terlalu semak dan tidak terjaga. Gejalanya adalah daun akan terdapat lubang kecil dan daun akan rusak (abnormal). Pengendaliannya adalah melakukan pembersihan lahan dengan baik. Menjaga jarak tanaman dan pergiliran tanaman. Pengendalian dengan peptisida nabati berupa daun sirih, daun nimba dan gadung. Lakukan penyemprotan dengan GEO sesuai dengan dosis.

B.   Penyakit Tanaman Kangkung
1.     Karat Putih
Disebabkan oleh jamur Albugo Ipome Panduratae. Gejalanya yaitu terdapa karat putih di permukaan daun. Pengendaliannya yaitu melakukan penyemprotan Dithane M-45 atau benlate sesuai dengan petunjuk. Melakukan sanitasi kebun, penyiraman teratur dan perawatan yang baik.

2.     Bercak Daun
Disebabkan oleh jamur Cercospora Bataticola dan jamur Fusarium sp. Gejala yang timbul adalah permukaan daun akan terdapat bercak berwarna kecoklatan hingga kehitaman, daun menjadi tidak abnormal dan juga rusak. Pengendaliannya adalah melakukan pencabutan tanaman terserang dan memindahkan jauh dari tanaman lainnya. Melakukan penyemprotan tanaman terserang dengan Dithane M-45 sesuai petunjuk. Dan juga melakukan penyemprotan menggunakan larutan WT bakterisida sesuai dosis yang ditentukan.



2.2  Pupuk NPK
2.2.1    Pengertian Pupuk NPK
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk air atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor dan kalium. Unsur NPK ini adalah unsur paling penting yang membantu tanaman melangsungkan serangkaian proses pertumbuhan. Jika kekurangan salah satu unsur hara, maka dapat dipastikan pertumbuhan akan terhambat.
Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan dan mempunyai berbagai bentuk. Yang paling khas adalah pupuk padat yang berbentuk granul atau bubuk. Ada juga pupuk NPK yang berbentuk cair, beberapa keuntungan dari pupuk cair adalah efek langsung dan jangkauannya yang luas.


2.2.2    Kandungan Pupuk NPK
a.     Nitrogen (N)
Nitrogen digunakan oleh tanaman untuk menghasilkan pertumbuhan berdaun dan pembentukkan batang dan cabang. Tanaman yang paling membutuhkan nitrogen seperti kangkung dan bayam. Tanaman yang menhasilkan daun lebih, kebutuhan nitrogennya juga lebih tinggi. Tanaman mengandung cukup nitrogen akan menunjukkan warna daun hijau tua yang artinya kadar klorofil dalam daun tinggi. Sebaliknya apabila kekurangan nitrogen, daun akan menguning(klorosis) karena kekurangan klorofil, tanaman menjadi lambat, lemah, dan juga kerdil. Apabila nitrogen tersedia didalam tanah hanya atausebagian besar dalam bentuk ammonium, dapat menyebabkan keracunan pada tanaman dan akhirnya dapat menyebabkan jaringan vascular pecah dan berakibat pada terhambatnya serapan air. Pengaruh kemasaman dan kebasaan beberapa pupuk sumber nitrogen dapat menurunkan Ph tanah, diukur berdasarkan jumlah CaCO3 murni yang dibutuhkan untuk mengembalikan ph tanah sebelum terjadi perubahan ph.

b.     Fosfor (P)
Fosfor sangat penting untuk perkecambahan benih dan perkembangan akar.Tidak ada unsure lain yang dapat menggantikan fungsinya dalam tanaman, sehingga tanaman harus dapat mengandung posfor secara cukup untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting posfor didalam tanaman yaitu dalam proses fotosintesis, repirasi transfer dan penyimpanan energy, dalam pembelahan dan perbesaran sel serta proses-proses didalam tanaman lainnya.pada umumnya kadar posfor dadalam tanaman dibawah kadar nitrogen dan kalium yaitu sekitar 0,1 sampai 0,2 %. Fosfor sangat penting dalam transfer sifat-sifat menurun dari satu generasi kegenerasi berikutnya, membantu mempercepat perkembangan akar dan perkecembahan, dapat meningkatkan efesiensi penggunaan air, meningkatnya daya tahan terhadap penyakit yang akhirnya meningkatkan kualitas hasil panen. Gejala tanaman yang kekurangan fosfor adalah tanaman menjadi kerdil, bentuk daun tidak normal dan apabila defisiensi akut maka ada bagian-bagian daun, buah dan batang yang mati. Defisiensi fosfor juga dapat menyebabkan penundaan kemasakkan, juga pengisian biji berkurang.

c.      Kalium (K)
Kalium didalam jaringan tanaman ad adalam bentuk kation dan bervariasi sekitar 1,7-2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal. Ion kalium didalam tanaman berfungsi sebagai activator dari banyak enzim yang berpartisipasi dalam beberapa proses metabolism utama tanaman. Kalium sanat vital dalam proses fotosintesis. Apabila kalium defisiensi maka proses fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan meningkat. Kejadian ini akan menyebabkan banyak karbohidrat yang ada dalam jaringan tersebut digunakan untuk mendapatkan energy untuk aktivitas-aktivitasnya sehingga pembentukkan bagian-bagian tanaman akan berkurang yang akhirnya pembentukkan dan produksi tanaman berkurang. Fungsi kalium yang lain adalah
a.     Penting dlam pemecahan karbohidrat, proses pemberian energy bagi tanaman.
b.     Membantu dalam kesetimbangan ion dalam tanaman.
c.      Penting dalam translokasi logam-logam berat seperti Fe.
d.     Membantu tanaman dalm mengatasi gangguan penyakit.
e.      meningkatkan daya tahan tanaman terhadap iklim yang tidak menguntungkan.
f.       Terlibat aktif dalam lebih dari 60 enzim yang mengatur reaksi-reaksi kecepatan pertumbuhan tanaman.
Namun fungsi penting dalam pertumbuhan tanaman adalah pengaruhnya pada efesiensi penggunaan air. Proses membuka dan menutup pori-pori daun tanaman, stomata, dikendalikan oleh konsentrasi kalium dalam sel yang terdapat disekitar stoma. Kalium defisiensi dapat menyebabkan stomata membuka hanya sebagian menjadi lebih lambat dalam penutupan. Gejala kekurangan kalium ditunjukkan sengan adanya tanda-tanda terbakarnya daun yang dimulai dari ujung atau pinggir, bercak-bercak nekrotik berwarna coklat pada daun-daun dan batang yang tua.



         

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian
Untuk melakukan penanaman, pengamatan, serta pengolahan dan penyusunan data laporan tanaman kangkung dilakukan dirumah peneliti jalan Surakarta Unit 15.
3.2 Waktu Penelitian
1. Persiapan                   :
2. Penanaman       :        
3. Olah Data                  :
3.3 Alat dan Bahan
          1.Alat :
a.     Ember
b.     Cangkul
c.      Kamera Handphone
2.Bahan :
a.     Tanah
b.     Biji tanaman kangkung
c.      Air
d.     Pupuk
3.4 Rancangan Penelitian
          Penelitian Ini melibatkan 2 pengaruh, yakni:
a.     Pengaruh air dalam pertumbuhan tanaman.
b.     Pengaruh 1 sendok makan pupuk NPK terhadap 1 baris tanaman kangkung.
3.5 Hipotesis
          Hipotesis yang diajukan          :
1.     Pupuk NPK memberikan pengaruh sebaik pupuk majemuk pada pertumbuhan tanaman kangkung.
2.     Pemberian air mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kangkung.

3.6 Metode Pengumpulan Data
          1. Eksperimen, dengan melakukan percobaan dan pengujian pada penelitian yang dilakukan.
          2. pencarian kajian-kajian dibuku dan internet tentang permasalahan pengaruh pupuk pada tumbuhan.
3.7. Cara Kerja Penelitian
          a. Penanaman
                   1. Memilih bibit tanaman yang unggul
                   2. Menyiapkan alat dan bahan
                   3. Menanam bibit kelahan seluas 2x1 meter
                   4. menyiram lahan setiap sore hari
5. Memberi pupuk sebanyak 1 sendok makan pada satu baris tanaman kangkung setelah 2 minggu tanam.
         

b. Pengolahan Data
                   1. Melakukan observasi
                   2. Mengumpulkan data
                   3. Menganalisis data
                   4. Membuat Laporan penelitian.









BAB IV
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN



                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar