Pengaruh
Pupuk NPK Terhadap
Pertumbuhan
Tanaman
Kangkung
BAB
I
Pendahuluan
1.
1 Latar Belakang
Kangkung (Ipoema Reptans) adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur_sayuran
dan ditanam sebagai makanan. merupakan salah satu tanaman hortikultura di
Indonesia. Tanaman kangkung ini sangat mudah didapat dipasar tradisional dan
cara mengolahnya pun mudah. Tanaman kangkung cocok ditanam di daerah dataran
rendah maupun datarn tinggi yaitu kurang lebih 2000 meter dpl. Kangkung
membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki
kelerengan tinggi tidak akan dapat mempertahankan kandungan secara baik. Kangkung
adalah sejenis tanaman yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai
makanan. Kangkung termasuk jenis tanaman sayur.
Tanaman
sayuran merupakan salah satu komoditas yang bermanfaat sebagai sumber vitamin
dan mineral.
Kangkung merupakan tanaman semusim dan
berumur pendek. Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Indonesia.
Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, dan Water spinach.
Kangkung selain memiliki rasa yang enak juga memiliki kandungan gizi yang cukup
tinggi, yaitu mengandung vitamin A, B, dan C serta bahan mineral terutama zat
besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan. Seorang pakar kesehatan
Filipina Herminia de Guzman Ladion memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman
obat, sebab berkhasiat untuk penyembuh penyakit sembelit juga sebagai obat bagi
orang yang sedang menjalankan diet. Dan akarnya, berguna untuk obat penyakit
wasir. Usaha budidaya tanaan kangkung di Indonesia semakin meningkat. Tingkat
produksinya dapat mencapai 4000 ton per hektar. Hal ini disebabkan kebutuhan
akan pasar sayur kangkung dari tahun ketahun terus meningkat yang dikarenakan
adanya peningkatan variasi makanan dan usaha rumah tangga yang menggunakan
sayur kangkung sebagai bahan bakunya. Kangkung dapat tumbuh dengan baik dengan
tanah yang mempunyai struktur remah, tanah yang mengandung 50-60 %, lumpur
25-35%, dan liat 15-25%. Tanah yang baik juga dapat dibantu dengan
pemupupukkan, baik menggunakan pupuk organic maupun anorganik.
Perkembangan ilmu pengetahuan dalam
dunia pertanian sudah sangat maju, petani tidak perlu lagi menggunakan pupuk
alami karena telah ditemukkan pupuk buatan yang dapat memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman lebih baik dibanding pupuk alami. Salah satunya
adalah pupuk NPK.
NPK adalah pupuk majemuk yang mengandung
unsur hara utama lebih dari dua. Dengan kandungan unsur hara nitrogen 15%,
fosfor 15%, dan kalium 15%. Sifat nitrogen terutama dalam bentuk amoniak akan
menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman. Untuk itu
perlu adanya pembuktian pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman.Tanaman
yang akan digunakan sebagai percobaan adalah kangkung ( Ipoema Reptans ) karena pertumbuhan kangkung relative cepat.
Berdasarkan
uraian diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung”.
1. 2
Rumusan Masalah
Permasalahan yang hendak dikaji dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah
ada pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan kangkung ?
2. Apakah
ada perbedaan antara tanaman kangkung yang diberi pupuk NPK dengan tanaman yang
tidak diberi pupuk?
1. 3
Pembatasan Masalah
Maka peneliti membatasi permasalahannya
pada pengaruh pemberian 1 sendok pupuk NPK terhadap 1 baris pertumbuhan tanaman
kangkung dan tanaman kangkung yang tidak diberi pupuk.
1. 4
Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan kangkung.
2. Untuk
mengetahui apakah ada perbedaan antara tanaman kangkung yang diberi pupuk NPK
dengan yang tidak diberi pupuk.
3. Untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2. 1
Tanaman Kangkung
2.1.1
Sejarah Tanaman Kangkung
Kangkung termasuk tanaman sayur yang
sangat popular, biasa dibuat tumis atau lalap. Kangkung ternyata juga
berkhasiat sebagai anti racun dan bisa mengobati berbagai macam gangguan
kesehatan.
Menurut
UU Kesehatan No 23 tahun 1992
“sehat
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomis”.
Tanaman kangkung ini berasal dari India, yang
kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina Selatan, Australia, dan
Afrika. Kangkung banyak ditanam di pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat, juga di
Irian Jaya di kecamatan Muting kabupaten Merauke kangkung merupakan lumbung
hidup sehari-hari. Akan tetapi, diberbagai daerah di Indonesia sudah banyak
yang melakukan budidaya kangkung.
2.1.2 Taksonomi
Tanaman Kangkung
Dalam ilmu botani atau tumbuh-tumbuhan,
tanaman kangkung dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Sub Divisi : Angispremae
Kelas :
Dicotiledonae
Ordo :
Solanales
Famili :
Convolvulaceae
Genus :
Ipomoea
Spesies :
Ipomoea Reptans
2.1.3 Syarat
Tumbuh Tanaman Kangkung
1. Iklim
a. Tanaman
ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahu. Kangkung dapat tumbuh pada daerah
yang beriklim panas dan dingin.
b. Jumlah
curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000
mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan
subur, asalkan tidak dikelilingi rumput liar (gulma).
c. Tanaman
kangkung membutuhkan tempat terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup.
Ditempat yang ternaungi tanaman kangkung akan tumbuh memanjang tetapi
kurus-kurus. Apabila tanaman kangkung
ditanam ditempak yang agak terlindung, maka kualitas daun akan bagus dan lemas
sehingga disukai konsumen.
d. Suhu
udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 meter tinggi tempat,
maka temperature udara akan turun 1 derajar celcius. Apabila kankung ditanam
ditempat yang teralu panas batang dan daunnya akan keras.
2. Media
Tanam
a. Kangkung
dapat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organic dan
tidak terpengaruh oleh keasaman tanah.
b. Tanaman
kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki
kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan secara baik.
2.1.4
Morfologi Tanaman Kangkung.
A.
Akar (Radix)
Kangkung merupakan tanaman menetap
yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki system
perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus
tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar sejauh 150
cm atau lebih. Akar berukuran kecil sampai sedang, ulet kadang-kadang rapuh,
berkayu atau lunak, kompak atau berongga, percabangan akar banyak atau sedikit,
B.
Daun (Folium)
Kangkung memiliki tangkai daun melekat
pada buku-buku batang dan ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh
menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan
daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna
hijau muda. Berikut bagian-bagian dari daun :
§ Tangkai
daun (Petiolus)
Tangkai daun ini berongga, diameternya
3-5 mm. panjangnya bisa mencapai 5-7 cm.
§ Helai
Daun (Lamina)
Bentuk bervariasi yaitu mamanjang, ujung
runcing, dan tumpul. Pangkal daun berlekuk, tepi daun rata dan pertulangannya
menyirip. Daunnya berdaging lunak dan permukaanya licin.
C. Bunga (Flos)
Selama fase pertumbuhannya tanaman
kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji. Bentuk bunga kangkung umumnya
berbentuk seperti terompet dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah
lembayung. Berikut bagian-bagian dari bunga :
§ Bunga
Berbentuk seperti lonceng, berwarna
putih polos atau putih merah. Terdiri dari 5 sepala yang berlekatan, 5 stamen
dalam 1 lingkaran dan 1 gynoecium yang terdiri dari 2-3 bagian.
§ Kelopak
(Calix)
§ Mahkota
(corolla)
§ Benang
Sari (Stamen)
§ Kepala
Sari (Anthera)
§ Penghubung
Ruang Sari (Connectivum)
§ Kepala
Putik (Stigma)
E. Buah (Fructus)
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang
didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan
bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika masih muda. Buah
kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tdak lama.
Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Termasuk biji berkeping
dua. Berikut bagian-bagian dari buah kangkung ;
§ Bakal
buah (Ovarium)
§ Buah
(Fructus)
§ Biji
(Semen)
Berwarna
putih ketika masih muda dan coklat atau hitam ketika sudah tua.
2.1.4 Hama
dan Penyakit
A. Hama
Tanaman Kangkung
1. Bekicot
Penyebabnya adalah lembabnya lahan atau
kebun sekitar tanaman kangkung. Gejala yang biasa ditimbulkan rusaknya daun dan
batang tanaman kangkung dengan menyebabkan daun manjadi busuk dan menguning
lama kellamaan akan menyebabkan tanaman mati. Pengendaliannya yaitu melakukan
sanitasi kebun dengan teratur dan membasminya dengan menyingkirkannya dari
tanaman dan membuangnya hidup-hidup.
2. Ulat
Grayak.
Penyebabnya adalah tidak terjaganya
kebun dan pemeliharaan yang kurang baik. Gejalanya adalah daun kangkung akan
terdapat lubang dan juga bagian ujung daun tidak rata atau bergerigi.
Pengendaliannya melakukan sanitasi yang baik, pengambilan ulat grayak secara
manual dan, dan melakukan penyemprotan dengan insektisida diazinon sesuai
petunjuk.
3. Kutu
Daun (Aphid)
Penyebabnya adalah penyiraman yang
kurang, pemupukan terbatas dan penyiangan yang kurang baik. Gejalanya adalah
tanaman kangkung akan tampak kerdil dan daun akan melengkung kebawah. Ini
dikarenakan kutu daun menghisap cairan tanaman. Pengendaliannya sama yaitu
melakukan sanitasi yang baik dan melakukan penyemprotan dengan insektisida
berbahan aktif.
4. Ulat
Keket
Penyebabnya adalah kebun yang terlalu
semak dan tidak terjaga. Gejalanya adalah daun akan terdapat lubang kecil dan
daun akan rusak (abnormal). Pengendaliannya adalah melakukan pembersihan lahan
dengan baik. Menjaga jarak tanaman dan pergiliran tanaman. Pengendalian dengan
peptisida nabati berupa daun sirih, daun nimba dan gadung. Lakukan penyemprotan
dengan GEO sesuai dengan dosis.
B. Penyakit
Tanaman Kangkung
1. Karat
Putih
Disebabkan oleh jamur Albugo Ipome
Panduratae. Gejalanya yaitu terdapa karat putih di permukaan daun.
Pengendaliannya yaitu melakukan penyemprotan Dithane M-45 atau benlate sesuai
dengan petunjuk. Melakukan sanitasi kebun, penyiraman teratur dan perawatan
yang baik.
2. Bercak
Daun
Disebabkan oleh jamur Cercospora Bataticola
dan jamur Fusarium sp. Gejala yang timbul adalah permukaan daun akan terdapat
bercak berwarna kecoklatan hingga kehitaman, daun menjadi tidak abnormal dan
juga rusak. Pengendaliannya adalah melakukan pencabutan tanaman terserang dan
memindahkan jauh dari tanaman lainnya. Melakukan penyemprotan tanaman terserang
dengan Dithane M-45 sesuai petunjuk. Dan juga melakukan penyemprotan
menggunakan larutan WT bakterisida sesuai dosis yang ditentukan.
2.2 Pupuk
NPK
2.2.1 Pengertian
Pupuk NPK
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang
berbentuk air atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor dan
kalium. Unsur NPK ini adalah unsur paling penting yang membantu tanaman melangsungkan
serangkaian proses pertumbuhan. Jika kekurangan salah satu unsur hara, maka
dapat dipastikan pertumbuhan akan terhambat.
Pupuk NPK merupakan salah satu jenis
pupuk majemuk yang paling umum digunakan dan mempunyai berbagai bentuk. Yang
paling khas adalah pupuk padat yang berbentuk granul atau bubuk. Ada juga pupuk
NPK yang berbentuk cair, beberapa keuntungan dari pupuk cair adalah efek langsung
dan jangkauannya yang luas.
2.2.2 Kandungan
Pupuk NPK
a. Nitrogen
(N)
Nitrogen digunakan oleh tanaman untuk
menghasilkan pertumbuhan berdaun dan pembentukkan batang dan cabang. Tanaman
yang paling membutuhkan nitrogen seperti kangkung dan bayam. Tanaman yang
menhasilkan daun lebih, kebutuhan nitrogennya juga lebih tinggi. Tanaman
mengandung cukup nitrogen akan menunjukkan warna daun hijau tua yang artinya
kadar klorofil dalam daun tinggi. Sebaliknya apabila kekurangan nitrogen, daun
akan menguning(klorosis) karena kekurangan klorofil, tanaman menjadi lambat,
lemah, dan juga kerdil. Apabila nitrogen tersedia didalam tanah hanya
atausebagian besar dalam bentuk ammonium, dapat menyebabkan keracunan pada
tanaman dan akhirnya dapat menyebabkan jaringan vascular pecah dan berakibat
pada terhambatnya serapan air. Pengaruh kemasaman dan kebasaan beberapa pupuk
sumber nitrogen dapat menurunkan Ph tanah, diukur berdasarkan jumlah CaCO3
murni yang dibutuhkan untuk mengembalikan ph tanah sebelum terjadi perubahan
ph.
b. Fosfor
(P)
Fosfor sangat penting untuk
perkecambahan benih dan perkembangan akar.Tidak ada unsure lain yang dapat
menggantikan fungsinya dalam tanaman, sehingga tanaman harus dapat mengandung
posfor secara cukup untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting posfor
didalam tanaman yaitu dalam proses fotosintesis, repirasi transfer dan
penyimpanan energy, dalam pembelahan dan perbesaran sel serta proses-proses
didalam tanaman lainnya.pada umumnya kadar posfor dadalam tanaman dibawah kadar
nitrogen dan kalium yaitu sekitar 0,1 sampai 0,2 %. Fosfor sangat penting dalam
transfer sifat-sifat menurun dari satu generasi kegenerasi berikutnya, membantu
mempercepat perkembangan akar dan perkecembahan, dapat meningkatkan efesiensi
penggunaan air, meningkatnya daya tahan terhadap penyakit yang akhirnya
meningkatkan kualitas hasil panen. Gejala tanaman yang kekurangan fosfor adalah
tanaman menjadi kerdil, bentuk daun tidak normal dan apabila defisiensi akut
maka ada bagian-bagian daun, buah dan batang yang mati. Defisiensi fosfor juga
dapat menyebabkan penundaan kemasakkan, juga pengisian biji berkurang.
c. Kalium
(K)
Kalium didalam jaringan tanaman ad
adalam bentuk kation dan bervariasi sekitar 1,7-2,7% dari berat kering daun
yang tumbuh secara normal. Ion kalium didalam tanaman berfungsi sebagai
activator dari banyak enzim yang berpartisipasi dalam beberapa proses
metabolism utama tanaman. Kalium sanat vital dalam proses fotosintesis. Apabila
kalium defisiensi maka proses fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi
tanaman akan meningkat. Kejadian ini akan menyebabkan banyak karbohidrat yang
ada dalam jaringan tersebut digunakan untuk mendapatkan energy untuk
aktivitas-aktivitasnya sehingga pembentukkan bagian-bagian tanaman akan
berkurang yang akhirnya pembentukkan dan produksi tanaman berkurang. Fungsi
kalium yang lain adalah
a. Penting
dlam pemecahan karbohidrat, proses pemberian energy bagi tanaman.
b. Membantu
dalam kesetimbangan ion dalam tanaman.
c. Penting
dalam translokasi logam-logam berat seperti Fe.
d. Membantu
tanaman dalm mengatasi gangguan penyakit.
e. meningkatkan
daya tahan tanaman terhadap iklim yang tidak menguntungkan.
f. Terlibat
aktif dalam lebih dari 60 enzim yang mengatur reaksi-reaksi kecepatan
pertumbuhan tanaman.
Namun fungsi penting dalam pertumbuhan
tanaman adalah pengaruhnya pada efesiensi penggunaan air. Proses membuka dan menutup
pori-pori daun tanaman, stomata, dikendalikan oleh konsentrasi kalium dalam sel
yang terdapat disekitar stoma. Kalium defisiensi dapat menyebabkan stomata
membuka hanya sebagian menjadi lebih lambat dalam penutupan. Gejala kekurangan
kalium ditunjukkan sengan adanya tanda-tanda terbakarnya daun yang dimulai dari
ujung atau pinggir, bercak-bercak nekrotik berwarna coklat pada daun-daun dan
batang yang tua.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian
Untuk
melakukan penanaman, pengamatan, serta pengolahan dan penyusunan data laporan
tanaman kangkung dilakukan dirumah peneliti jalan Surakarta Unit 15.
3.2 Waktu Penelitian
1.
Persiapan :
2.
Penanaman :
3.
Olah Data :
3.3 Alat dan Bahan
1.Alat :
a.
Ember
b.
Cangkul
c.
Kamera Handphone
2.Bahan
:
a.
Tanah
b.
Biji tanaman kangkung
c.
Air
d.
Pupuk
3.4 Rancangan
Penelitian
Penelitian Ini melibatkan 2 pengaruh, yakni:
a.
Pengaruh air dalam pertumbuhan tanaman.
b.
Pengaruh 1 sendok makan pupuk NPK
terhadap 1 baris tanaman kangkung.
3.5 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan :
1.
Pupuk NPK memberikan pengaruh sebaik
pupuk majemuk pada pertumbuhan tanaman kangkung.
2.
Pemberian air mampu meningkatkan
pertumbuhan tanaman kangkung.
3.6 Metode Pengumpulan
Data
1. Eksperimen, dengan melakukan percobaan dan pengujian
pada penelitian yang dilakukan.
2. pencarian kajian-kajian dibuku dan internet tentang
permasalahan pengaruh pupuk pada tumbuhan.
3.7. Cara Kerja
Penelitian
a. Penanaman
1. Memilih bibit tanaman yang unggul
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menanam bibit kelahan seluas 2x1 meter
4. menyiram lahan setiap sore hari
5.
Memberi pupuk sebanyak 1 sendok makan pada satu baris tanaman kangkung setelah
2 minggu tanam.
b. Pengolahan Data
1. Melakukan observasi
2. Mengumpulkan data
3. Menganalisis data
4. Membuat Laporan penelitian.
BAB
IV
ANALISIS
DATA DAN HASIL PENELITIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar