KARYA ILMIAH
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA
DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 11 KABUPATEN TEBO
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KUNYIT SEBAGAI PENDETEKSI
BAKSO BERBORAKS
Nama : Elda Septiana
Jurusan : IPA
NIS/NISN : 1000/9980425032
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA
DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 11 KABUPATEN TEBO
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tiada yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang selain Engkau Ya Allah...Syukur alhamdulillah
berkat rahmat dan Karunia-Mu Ya Allah, saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah
ini, Karya ilmiah ini ku persembahkan untuk:
1.
Kedua orang tua tercinta, Ayah dan Ibu
aku mencoba memberikan yang terbaik untukmu. Betapa diri ini ingin melihat
kalian bangga padaku. Betapa tak ternilai kasih sayang dan pengorbanan kalian
padaku. Terimakasih atas dukungan moril maupun materil untukku selama ini.
2.
Karya Tulis ini juga ku persembahkan
untu Ibu Kepala SMA N 11 Kabupaten Tebo yang sekaligus guru pembimbing Karya
Ilmiah ini. Terimakasih atas ilmu yang Ibu berikan, atas kesabaranmu, dan
kebaikanmu kepadaku.
3.
Terimakasih untuk guru pembimbing
teknis, atas ilmu yang diberikan kepadaku untuk menyelesaikan Karya Ilmiah ini.
Aku persembahkan Karya Ilmiah kepada Ibu
Marki Daniati.
4.
Kupersembahkan pula karya tulis ini
untuk Bapak dan Ibu guru yang telah memberikan begitu banyak ilmu supaya aku
dapat meraih kesuksesan.
5.
Kepada teman-teman dan teman
seperjuanganku, terimaksih atas kerjasamanya selama ini sampai akhirnya Karya
Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
PENGESAHAN
Karya tulis ini yang berjudul KUNYIT
SEBAGAI PENDETEKSI BAKSO BERBORAKS yang disusun oleh:
Nama : Elda Septiana
Jurusan : IPA
NIS/NISN :1000/9980425032
Telah
disetujui dan disahkan sebagai tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dan telah
dilakukan penelitian pada tanggal 3 Oktober 2016.
Rimbo
Bujang, 3 Oktober 2016
Pembimbing
Materi Pembimbing
Teknis
NIP: NIP:
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha
Esa, saya diberikan kemudahan dalam menyelesaikan Karya Ilmiah ini tepat pada
waktunya. Karya Ilmiah ini merupakan Karya Ilmiah perta yang saya buat. Karena
ini merupakan Karya Ilmiah pertama yang saya buat tentunya saya minta maaf
apabila terjadi kesalahan yang mungkin pada saat itu saya ketahui maupun tidak
saya ketahui. Tema dan isi Karya Ilmiah ini mungkin tidaklah asing bagi kita
para pelajar maupun pengajar. Kunyit dan fungsinya sebagai indiktor alami pada
percobaan telah kita ketahui sejak kita duduk dibangku Sekolah Menengah
Pertama, sedangkan untuk zat berbahaya yang akan kita amati nanti juga sudah
rahasia umum, zat dimaksud adalah boraks.
Tanpa
adanya izin dari Tuhan Yng Maha Esa, serta partisipasi guru pembimbing, dan
teman-teman, apa yang saya tulis ini tidaklah berarti. Oleh karena itu, saya
ucapkan terimakasih.
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Berdasarkan dari hasil investigasi dan
pengujian laboratorium yang dilakukan Badan Besar Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) di Jakarta, ditemukan sejumlah produk pangan seperti bakso, tahu, mie
basah dan siomay yang memakai bahan tambahan pangan boraks dan dijual bebas di
pasar dan supermarket. Adapun peraturan Pemerintah yang melarang tentang
penggunaan boraks yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
1168/MENKES/PER/X/1999, yang berisi bahwa boraks termasuk dari salah satu bahan
kimia yang penggunaannya dilarang untuk produk makanan
(eprints.Undip.ac.id/44112/3/nurjaya...)
Pada dasarnya borak merupakan bahan
kimia yang berbahaya dan tidak boleh
digunakan pada makanan. Tetapi kebanyakan pedagang meraup keuntungan dengan
mencampurkan boraks pada makanan yang mereka buat. Penggunaan zat berbahaya
seperti yang ditunjukkan sebelumnya ditunjukkan agar menunjang kualitas bahan
konsumsi.
Kualitas
kandungan gizi makanan yang seharusnya menjadi hal utama yang harus
diperhatikan malah dikesampingkan. Banyak sekali makanan siap saji yang
mengandung bahan kimia berbahaya yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi. Namun
kebanyakan orang suka mengkonsumsi makanan siap saji yang mengandung bahan
kimia berbahaya ini. Seharusnya mereka dapat mimilih dan memilah makanan yang
sehat dan yang tidak sehat.
Dengan
cara membuat makanan sendiri mereka dapat terhindar dari bahaya itu, ini semua
tidak terlepas dari adanya kemajuan teknologi pada saat ini.
Pada kenyataannya produsen hanya
memikirkan kualitas tampilan yang mana tampilan menarik hanyakan merugikan.
Produsen masih banyak yang menggunakan boraks kedalam makanan yang dibuatnya.
Begitupun masyarakat yang senang mengkonsumsi makanan siap saji yang banyak
mengandung bahan kimia berbahaya, misalnya saja makanan berkaleng. Berkaitan
dengan kita sebagai konsumen yang sama sekali tidak memiliki kemampuan dibidang
tekhnik kimia maupun farmasi ini dapat membedakan makanan yang tidak mengandung
bahan kimia berbahaya (seperti boraks) dengan memanfaatkan tumbuhan yang ada
disekitar kita salah satu diantaranya menggunakan kunyit untuk mendeteksi boraks.
Apalagi tumbuhan ini juga mudah didapat disekitar lingkungan kita tinggal.
Hal seperti itu seharusnya tidak menjadi
masalah, akan tetapi dalam menunjang kegiatan produksinya para produsen telah
melanggar aturan. Mereka menggunakan zat-zat berbahaya yang seharusnya
digunakan untuk kebutuhan pengobatan dan produksi tekstil menjadi bahan
pelengkap pada pembuatan produk makanannya. Oleh karena itu, diharapkan karya
ilmiah ini dapat menggurangi pengonsumsian pada makanan berbahaya tersebut
dengan tujuan menyadarkan para produsen nakal, bahwasanya produk yang
berkualitas bukan terletak pada tampilannya saja melainkan pada kandungan gizi
yang ada di dalamnya.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
penggunaan kunyit sebagai indikator alami pendeteksi boraks?
1.3
Pembatasan
Masalah
Memperhatikan keterbatasan waktu dan
kesempatan Peneliti, penelitian ini dibatatasi dengan mendeteksi boraks pada
bakso yang ada disekitar Desa Tegal Arum.
1.4
Tujuan
Penelitian
Membuktikan sesuai dengan permasalahan
yang dikemukakan pada sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan kunyit dapat dijadikan sebagai indikator alami pendeteksi boraks
pada makanan
1.5
Manfaat
Penelitian
1.
Bagi
Masyarakat
Masyarakat bisa
lebih teliti dalam
membeli maupun mengkonsumsi makanan
yang dibeli dan
juga dapat mendeteksi sendiri dengan
menggunakan kunyit yang
bisa ditanam dipekarangan
rumah.
2.
Bagi
Pedagang
Bagi pedagang
agar menyadari atas
tindakkan curang yang dilakukannya karena
itu sangat merugikan
orang banyak dan sangat
melanggar aturan.
3.
Bagi
sekolah
Sebagai
referensi tambahan siswa disekolah dan
Perpustakaan.
4.
Bagi
Penulis
Sebagai
persyaratan mengikuti Ujian
Nasional.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
KUNYIT
2.1.1 Mengenal kunyit
Kunyit atau kunir (Curcuma longa atau Curcuma domestika) tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit merupakan tanaman
obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar diseluruh
daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan atau bekas
kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 mdpl, ada juga
yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India.
Kata Curcuma
berasal dari bahasa Arab Kurkum dan
Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM.
Diascorides menyebut tanaman ini sebagai Chyperus
menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, sedikit pedas, tetapi tidak beracun.
Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya India, China
Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina. Kunyit memiliki klasifikasi
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Monokotil)
Subkelas : Commelinidae
Ordo
: Zingiberalas
Famili : Zingiberaceae (Suku jahe-jahean)
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma longa L.
Kunyit
dikenal diberbagai daerah dengan beberapa nama yang berbeda, seperti tumeric di
Inggris, kurkuma di Belanda, serta kunyit di Indonesia dan Malaysia. Kunyit
termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara.
Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia,
Australia, bahkan Afrika. Hampir setiap orang di Indonesia dan India serta
bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai
pelengkap bumbu masakan, jamu, atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar.
Adapun
kandungan kunyit antara lain adalah:
Senyawa
utama yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah kurkuminoid dan minyak
atsiri.
Kandungan
kurkuminoid berkisar 3,0-5,0 %, yang terdiri dari kurkumin dan turunannya yaitu
demetoksikurkumin dan
bisdemetoksikurkumin. Kurkuminoid berbentuk kristal prisma atau batang pendek,
membenuk emulsi atau tidak larut dalam air, dan mudah larut dalam eseton,
etanol, metanol, bensen, dan khloroform. Senyawa tersebut memberikan
fluoresensi warna kuning, jingga, sampai jingga kemerahan yang kuat di bawah
sinar ultra violet yang tidak stabil apabila dipanaskan.
Kandungan
minyak atsiri rimpang kunyit berkisar antara 2,5-6,0 %, yang terdiri dari
komponen artumeron, alfa, dan beta kariofilenlinalol, 1,8 sineol, zingi beren,
dd felandren, d sabinen, dan bormeol, selain kurkuminoid dan minyak atsiri
rimpang kunyit juga mengandung senyawa lain seperti pati, lemak protein,
kamfer, resin, damar, gom, kalsium, fosfor, dan zat besi (warta penelitian dan
pengembangan tanaman industri, volume 19 Nomor 2, Agustus 2013, halaman 5)
2.1.2 Jenis-jenis Kunyit dan
Masing-masing Fungsinya
1.
Kunyit kuning
Kunyit kuning merupakan kunyit yang
beredar dimasyarakat. Adapun fungsi kunyit kuning sebagai berikut:
a. Kunyit
bermanfaat sebagai obat penghilang rasa gatal pada kulit seperti terkena luka
ulat bulu atau gigitan serangga.
b. Berguna
sebagai anti infeksi luka biasa maupun luka bakar
c. Mencegah
kanker prostat, kanker payudara, kanker kulit, dan kanker pankreas
d. Mengurangi
resiko leukimia
e. Anti
racun alami
f. Mencegah
dan memperlambat perkembangan penyakit alzaeimer
g. Mencegah
metastasis dari terjadinya berbagai bentuk kanker
h. Sebagai
obat anti inflamasi tanpa efek samping
i. Memperlambat
perkembangan multiple sclerosis
j. Membantu
metabolisme lemak dan membantu dalam menejemen berat badan
k. Obat
depresi
l. Pengobatan
alami untuk arthritis dan reumatoid arthritis
m. Menghentikan
pertumbuhan tumor dan mempercepat penyembuhan luka
2. Kunyit
putih
Nama umum kunyit putih adalah temu mangga
atau kunir putih, sedangkan nama ilmiahnya adalah Curcuma alba. Kunyit putih sudah sangat terkenal sebagai tanaman
obat sejak dulu. Bangsa kunyit putih adalah temu lawak, temu girang, temu hitam,
dan lain-lain. Bangsa kunyit putih tersebut merupakan kelompok rimpang jamu
yang sudah dipergunakan oleh nenek moyang kita. Ternyata di China juga cukup
dikenal bahkan dalam farmalogi China dan pengobatan tradisional lain disebutkan
bahwa tumbuhan ini memiliki sifat menghentikan pendarahan, anti inflamasi dan
penambah nafsu makan.
Hasil penelitian menunjukkan tanaman ini
bersifat antineoplastik (merusak pembentukkan ribosom pada sel kanker atau
menghambat pertumbuhan sel kanker). Bagian yang digunakan adalah rimpang dan
daun.kandungan pada rimpang dan daun kunyit putih antara lain mengandung
polifenol. Berikut ini beberapa manfaat kunyit putih antara lain adalah:
a) Bermanfaat
sebagai pelancar susah buang air besar
b) Menghambat
perkembangan sel kanker
c) Merapatkan
organ kewanitaan
d) Mencegah
keputihan pada organ kewanitaan
e) Sebagai
penurun panas demam
f) Mengobati
sesak napas/asma
g) Mengobati
radang saluran pernapasan
h) Sebagai
antioksidan
i) Membantu
mengurangi lemak pada perut
j) Meningkatkan
nafsu makan
k) Mengobati
kembung
3. Kunyit
hitam
Kunyit hitam merupakan sejenis kunyit
yang jarang ditemui dan memiliki nilai yang sangat tinggi didalam perobatan
mistik. Di India kunyit ini ditanam secara komersial karena mengandung nilai
perbatan yang tinggi.
Untuk
mengenali kunyit hitam, kita dapat memperhatikan ciri-ciri berikut:
a) Rupa
yang sama seperti kunyit biasanya tetapi rizomnya yang gelap jika cukup matang
b) Jika
masih muda warnanya ungu gelap
c) Daunnya
disebelah belakang bertulangkan warna hitam
d) Warna
akarnya coklat jernih jika masih muda
Cara
pembiakan dan penjagaan kunyit hitam:
a) Tanahnya
diharuskan dicampur dengan pasir
b) Memerlukan
kawasan yang redup dan air yang cukup tetapi jangan terlalu banyak air
c) Kunyit
ini berkecambah pada masa yang sangat lama dan kadang kala selama 3 bulan baru
bercambah
Adapun
kunyit hitam berfungsi untuk:
a)
Menyuburkan kandungan
b)
Sebagai obat cacingan
c)
Mengobati sakit ambeien
d)
Mengurangi rasa nyeri haid pada wanita
e)
Membersihkan darah setelah melahirkan
f)
Sebagai obat batuk
g)
Untuk meningkatkan stamina
h)
Menambah nafsu makan
i)
Menetralkan racun dalam tubuh
j)
Untuk penyakit kulit ringan
k)
Sebagai obat asma dan obat sariawan
2.1.3
Efek
Samping Kunyit
Dari sekian banyak manfaat kunyit
sebagai tanaman obat, ternyata kunyit juga bisa memberikan dampak yang tidak
baik bagi tubuh bila digunakan dengan cara yang kurang baik.
Berikut
beberapa efek samping yang bisa diakibatkan oleh tanaman kunyit bagi tubuh:
1) Menyebabkan
gangguan lambung
Bila kita mengkonsumsi kunyit untuk
jangka waktu yang lama bisa menyebabkan terganggunya lambung kita karena
diakibatkan oleh sifat pedas yang dimiliki kunyit.
2) Menimbulkan
rangsangan pada rahim
Bagi para wanita hamil dan menyusui agar
lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi kunyit. Penggunaan kunyit yang terlalu
banyak dapat menstimulasi rahim yang dapat mendorong
aliran
menstruasi.
3) Sulit
diserap tubuh
Zat-zat yang terkandung dalam kunyit
cenderung susah diserap oleh tubuh manusia sehingga tubuh kurang mendapatkan
manfaat yang maksimal dari kunyit ini.
4) Pendarahan
kunyit
Memiliki fungsi sebagai penghambat
penggumpalan trombosit sehingga bisa membantu mencegah penggumpalan darah,
tetapi karena sifat ini kunyit juga bisa memicu terjadinya pendarahan bila
dosis yang digunakan terlalu berlebihan.
5) Kunyit
dapat menurunkan efek kemoterapi
Sehingga disarankan bagi yang sedang
menjalankan kemoterapi untuk tidak nebggunakan suplemen kunyit.
2.2
Boraks
2.2.2
Mengenal
Boraks
Boraks
berasal dari Bahasa Arab yaitu bouraq. Boraks
merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut
dalam air. Boraks merupakan garam natrium (Na₂B₄O₇ 10H₂O₆)
yang banyak digunakan dalam berbagai industri, non pangan khususnya industri
kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Gelas pyrex yang terkenal disebut
dengan campuran boraks. Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk
membuat gendar nasi, kerupuk gendar, atau kerupuk puli yang secara tradisional
di Jawa disebut dengan “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu makanan yang
menggunakan boraks juga digunakan untuk industri makanan seperti dalam
pembuaytan mie basah, lontong, ketupat, bakso, bahkan dalam pembuatan kecap.
Pemerintah telah melarang penggunaan boraks melalui SK Menteri Kesehatan RI No.
733/MENKES/per/IX/1988.
Boraks adalah senyawa turunan dari logam
berat boron (B), boraks merupakan antiseptik dan pembunuh kuman. Bahan ini
banyak digunakan sebagai bahan anti jamur, pengawet kayu, dan antiseptik pada
kosmetik (Svehla G.). Asam borat atau boraks merupakan zat pengawet berbahaya
yang tidak diizinkan digunakan sebagai campuran bahan makanan. Di Jawa Barat
boraks dikenal dengan nama “Bleng”, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal
dengan nama “Pijer”. Digunakan dalam pangan/bahan pangan sebagai pengental
ataupun sebagai pengawet. (Cahyadi, 2008)
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan
diperoleh data bahwa senyawa asam borat ini dipakai pada lontong agar
teksturnya menjadi bagus dan kebanyakan ditambahkan pada proses pembuatan
bakso. Komposisi dan bentuk asam borat mengandung 99,0% dan 100% H₂BO₃
mempunyai bobot molekul 61,83 dengan B = 17,50%, H = 4,88%, O = 77,62%
berbentuk serbuk hablur kristal transparan atau granul putih tak berwarna dan
tak berbau serta sedikit manis. (Cahyadi, 2008)
Karakteristik
boraks antara lain (Riandini, 2008):
a) Warna
yang jelas bersih
b) Kilau
seperti kaca
c) Kristal
transparan tembus cahaya
d) Sistem
hablur adalah minoklin
e) Perpecahan
sempurna disatu arah
f) Warna
lapisan putih
g) Mineral
yang sejenis adalah kristal halil, hanksit, colemanite, ulexite, dan garam asam
bor yang lain
h) Karakteristik
yang lain suatu rasa manis yang bersifat alkali.
Senyawa
asam borat ini mempunyai sifat-sifat kimia
sebagai
berikut:
Jarak
lebur sekitar 171°C ,larut dalam 18 bagian air dingin, 4 bagian air mendidih, 5
bagian gliserol 85% dan tidak larut dalam ete. Kelarutan dalam air bertambah
dengan penambahan asam klorida, asam sitrat atau asam tetrat. Mudah menguap
dengan pemanasan dan kehilangan suatu molekul airnya pada suhu 100°C yang
secara perlahan berubah menjadi asam metaborat (HBO₂).
Asam borat merupakan asam lemah dan garam alkalinya bersifat basa. Satu gram
asam borat larut sempurna dalam 30 bagian air, menghasilakan larutan yang
jernih dan tidak berwarna. Asam borat tidak tercampur dengan alkali karbonat
dan hidroksida. (Cahyadi, 2008)
Efek boraks yang diberikan pada makanan
dapat memperbaiki struktur dan tekstur makanan. Seperti contohnya bila boraks
diberikan pada bakso dan lontong , akan membuat bakso/lontong tersebut sangat kenyal dan tahan lama.
Sedangkan pada kerupuk yang mengandung
boraks jika digoreng akan mengembang dan empuk serta memiliki tekstur yang
bagus dan renyah. Parahnya, makanan yang telah diberi boraks dengan yang tidak
sulit dibedakan jika hanya dengan panca indra, namun harus dilakukan denga uji
laboratorium. (DEPKES RI, 2002)
2.2.3 Kegunaan Boraks
Boraks bisa didapatkan dalam bentuk padat
ataupun cair. Baik boraks atau asam borat memiliki sifat antiseptik dan bisa
digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat, misalnya dalam salep,
bedak, larutan kompres, obat oles mulut, dan obat pencuci mata. Selain itu,
boraks juga digunakan sebagai bahan solder, pembuatan gelas, bahan pembersih atau
pelicin porselin, pengawet kayu, dan antiseptik kayu. (Aminah dan Himawan,
2009)
Asam borat dan boraks telah lama
digunakan sebagai adiktif dalam berbagai makanan. Sejak boraks diketahui
efektif terhadap ragi, jamur, dan bakteri, sejak saat itulah mulai digunakan
untuk mengawetkan produk makanan. Selain itu adiktif ini dapat digunakan untuk
meningkatkan elastisitas dan kekenyalan makanan serta mencegah udang segar
berubah menjadi hitam.
2.2.4 Boraks
pada Makanan
Meskipun bukan pengawet makanan, boraks
sering pula digunakan sebagai pengawet makanan. Selain sebagai pengawet, bahan
ini berfungsi pula mengenyalkan makanan. Makanan yang sering ditambahkan boraks
diantaranya adalah bakso, lontong, mie, kerupuk, dan berbagai makanan
tradisional seperti lempeng dan alen-alen.
Dimasyarakat pada daerah tertenyu boraks
juga dikenal dengan sebutan garam bleng atau pijer dan sering digunakan untuk
mengawetkan nasi yang akan dibuat makanan yang sering disebut dengan legendar
atau gendar. (Yulianti, 2007)
Bakso
yang mengandung boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan
bakso yang mengandung banyak daging. Kerupuk yang mengandung boraks jika
digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah. Ikan basah
yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insangnya berwarna merah tua,
tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat khas formalin.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis
Penelitian
Sesuai dengan kebutuhan dan prosedur memperoleh
secara akurat, maka penelitian yang akan
dilaksanakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara mengajar, dimana
siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dan
dievaluasi. (Roestiyah, 2001:80)
3.2
Populasi
dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah pedagang bakso
yang
ada di Desa Tegal Arum, yaitu pedagang A dan pedagang B.
3.2.2 Sampel
Sesuai
dengan populasi pedagang bakso yang jumlahnya
kecil (2), maka semua populasi diangkat sebagai sampel
(total sampling).
3.3
Prosedur
Penulisan
3.3.1 Alat dan Bahan
·
1 ruas kunyit yang tua (berwarna kuning
tua)
·
Sampel (bakso)
·
Parutan
·
Piring kecil
·
Tusuk gigi/sikat gigi
3.3.2 Langkah Kerja
· Ambilah
satu ruas kunyit, cuci sampai bersih, kemudian parut kunyit tersebut untuk
mendapatkan sari-sarinya.
· Siapkan
sampel makanan yang akan diuji.
· Kemudian,
oleskan parutan kunyit pada tusuk gigi atau sikat gigi
· Tusukkan
tusuk gigi pada sampel makanan yang akan diuji sampai dengan ±15 menit
· Amati
perubahan warna tusuk gigi
· Apabila
tusuk gigi yang diolesi kunyit tersebut berubah warna menjadi merah bata, maka
makanan tersebut mengandung boraks.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Temuan
Uji
coba pada eksperimen kunyit untuk mendeteksi
kandungan
boraks pada bakso dipedagang Desa Tegal Arum yang dilaksanakan pada tanggal 3
Oktober 2016 pukul 19:30 sampai dengan 19:45 di rumah, hasil eksperimen
ditemukan sebagai berikut:
Penemuan
pada bakso pedagang A dan B
No.
|
Pedagang
Bakso
|
Hasil Eksperimen
|
|||
Bakso Pra Eksperimen
|
Bakso Pasca Eksperimen
|
Tusuk Gigi Pra Eksperimen
|
Tusuk Gigi Pasca Eksperimen
|
||
1.
|
Pedagang
A
|
Normal
(abu-abu)
|
Normal
(abu-abu)
|
Normal
(kuning kunyit)
|
Normal
(kuning kunyit)
|
2
|
Pedagang
B
|
Normal
(abu-abu)
|
Normal
(abu-abu)
|
Normal
(kuning kunyit)
|
Normal
(kuning kunyit)
|
Bahan
|
Warna
Tusuk gigi
|
|
Pra
Eksperimen
|
Pasca
Eksperimen
|
|
Kunyit
|
Normal
(kuning)
|
Merah
Bata
|
B. Pembahasan
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa
bakso yang ada pada pedagang A tidak mengalami perubahan warna di tusuk gigi
yang dibaluti oleh kunyit. Begitu pula pada bakso di pedagang B yang juga tidak
mengalami perubahan pada bakso maupun warna ditusuk gigi yang dibaluti kunyit.
Berarti pada bakso pedagang A maupun pedagang B sama-sama tidak mengalami
perubahan, ini dapat dinyatakan bahwa bakso A dan bakso B tidak mengandung
boraks.
Untuk
menyakinkan bahwa kunyit mampu mendeteksi boraks, maka penulis mecoba dengan
mendeteksi obat yang sering digunakan untuk membuat legendar yang biasa disebut
obat gendar. Banyak orang yang berkata bahwa obat ini juga termasuk boraks,
dengan ini maka penulis ingin mencobanya.
Ternyata
benar, obat gendar ini dapat merubah warna kunyit yang ada ditusuk gigi. Tusuk
gigi yang semula berwarna kuning segar berubah warna secara drastis menjadi
merah bata, atau lebih tua dari warna sebelumnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari semua penjelasan di atas, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan boraks sangat tidak dianjurkan. Tampilan
makanan bukan suatu ukuran berkualitas atau tidaknya suatu makanan yang kita
makan. Sebagai pedagang yang pintar seharusnya tahu bagaimana cara untuk
membuat makanannya menjadi kualitas yang baik meskipun dengan bahan yang
mungkin seadanya. Untuk mencapai suatu sukses harus dimulai dengan bersikap
jujur dan bekerja keras.
5.2 Kritik
Memproduksi makanan dan memasarkannya
merupakan salah satu hal yang biasa yang dilakukan dan mulia, karena dengan
memproduksi makanan kita telah membantu mereka yang mungkin memiliki halangan
atau ketidakmampuan dibidang tersebut. Akan tetapi, hal yang mulia tersebut
malah akan berubah menjadi masalah yang menimbulkan petaka bagi konsumen.
Apabila produsen melakukan hal-hal curang dalam memproduksi makanan-makanan atau
minuman yang dijualnya.
5.3 Saran
Sebaiknya produsen atau penjual tidak
menambahkan zat-zat berbahaya pada makanan-makanan atau minuman yang dijualnya
hanya karena untuk menambah nilai jual pada tampilan makanan atau minuman yang
dijual, karena apabila zat-zat bahaya itu terakumulasi (dalam jangka panjang)
didalam tubiuh akan menyebabkan kanker bagi konsumen atau pembeli yang
mengkonsumsinya. Percayalah bahwa kejujuran dan kerja keras adalah kunci untuk
sukses. Oleh karena itu, berjualanlah dengan jujur dan kerja keras jika yang
anda inginkan adalah kesuksesan.
Daftar Puataka
Riandini, Nursanti.
2008. Seri Kimia dalam Kehidupan
Sehari-hari: Bahan kimia dalam
Makanan dan Minuman. Shakti Adihulung. Bandung.
Ningsih, Sri Rahayu,
dkk. Sains Kimia SMA/MA Kelas XI. Bumi
Aksara. Jakarta.
Cahyadi, S,. 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahn
Pangan. Bumi Aksara. Jakarta.
Departemen Kesehatan
RI,. 1988. Permenkes RI No. 733/Menkes/PER/IX/88, Bahan Tambahan Makanan. Jakarta.
Sumber Internet
DOKUMENTASI
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Elda Septiana
Nama Panggilan : Elda
NIS/NISN : 1000/9980425032
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Rimbo Bujang, 27 September 1999
Umur : 17 tahun
Alamat : Jalan
Sultan Agung (17)
Agama : Islam
Nama Orang Tua
Ayah :Somadi
Ibu :Mudawamah
Cita-cita : English
Teacher
Moto Hidup : Kemana kamu akan melagkah hanya kamu yang tau, bukan
orang lain
Anak ke : 1 (pertama)
Hobi :
Mendengarkan Musik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar