Senin, 10 Oktober 2016

CONTOH KARYA ILMIAH KUNYIT



       KARYA ILMIAH










DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 11 KABUPATEN TEBO
TAHUN PELAJARAN 2016/2017


KUNYIT SEBAGAI PENDETEKSI
               BAKSO BERBORAKS






Nama           : Elda Septiana
Jurusan        : IPA
NIS/NISN    : 1000/9980425032


DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 11 KABUPATEN TEBO
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
HALAMAN PERSEMBAHAN

       Tiada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selain Engkau Ya Allah...Syukur alhamdulillah berkat rahmat dan Karunia-Mu Ya Allah, saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini, Karya ilmiah ini ku persembahkan untuk:
1.     Kedua orang tua tercinta, Ayah dan Ibu aku mencoba memberikan yang terbaik untukmu. Betapa diri ini ingin melihat kalian bangga padaku. Betapa tak ternilai kasih sayang dan pengorbanan kalian padaku. Terimakasih atas dukungan moril maupun materil untukku selama ini.
2.     Karya Tulis ini juga ku persembahkan untu Ibu Kepala SMA N 11 Kabupaten Tebo yang sekaligus guru pembimbing Karya Ilmiah ini. Terimakasih atas ilmu yang Ibu berikan, atas kesabaranmu, dan kebaikanmu kepadaku.
3.     Terimakasih untuk guru pembimbing teknis, atas ilmu yang diberikan kepadaku untuk menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Aku persembahkan Karya Ilmiah  kepada Ibu Marki Daniati.
4.     Kupersembahkan pula karya tulis ini untuk Bapak dan Ibu guru yang telah memberikan begitu banyak ilmu supaya aku dapat meraih kesuksesan.
5.     Kepada teman-teman dan teman seperjuanganku, terimaksih atas kerjasamanya selama ini sampai akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

PENGESAHAN

          Karya tulis ini yang berjudul KUNYIT SEBAGAI PENDETEKSI BAKSO BERBORAKS yang disusun oleh:
Nama                   : Elda Septiana
Jurusan       : IPA
NIS/NISN   :1000/9980425032
Telah disetujui dan disahkan sebagai tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dan telah dilakukan penelitian pada tanggal 3 Oktober 2016.

Rimbo Bujang, 3 Oktober 2016



Pembimbing Materi                                    Pembimbing Teknis



NIP:                                                            NIP:





KATA PENGANTAR

          Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, saya diberikan kemudahan dalam menyelesaikan Karya Ilmiah ini tepat pada waktunya. Karya Ilmiah ini merupakan Karya Ilmiah perta yang saya buat. Karena ini merupakan Karya Ilmiah pertama yang saya buat tentunya saya minta maaf apabila terjadi kesalahan yang mungkin pada saat itu saya ketahui maupun tidak saya ketahui. Tema dan isi Karya Ilmiah ini mungkin tidaklah asing bagi kita para pelajar maupun pengajar. Kunyit dan fungsinya sebagai indiktor alami pada percobaan telah kita ketahui sejak kita duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama, sedangkan untuk zat berbahaya yang akan kita amati nanti juga sudah rahasia umum, zat dimaksud adalah boraks.
Tanpa adanya izin dari Tuhan Yng Maha Esa, serta partisipasi guru pembimbing, dan teman-teman, apa yang saya tulis ini tidaklah berarti. Oleh karena itu, saya ucapkan terimakasih.







Daftar Isi


















BAB 1
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang Masalah
Berdasarkan dari hasil investigasi dan pengujian laboratorium yang dilakukan Badan Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta, ditemukan sejumlah produk pangan seperti bakso, tahu, mie basah dan siomay yang memakai bahan tambahan pangan boraks dan dijual bebas di pasar dan supermarket. Adapun peraturan Pemerintah yang melarang tentang penggunaan boraks yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1168/MENKES/PER/X/1999, yang berisi bahwa boraks termasuk dari salah satu bahan kimia yang penggunaannya dilarang untuk produk makanan (eprints.Undip.ac.id/44112/3/nurjaya...)
Pada dasarnya borak merupakan bahan kimia yang berbahaya dan  tidak boleh digunakan pada makanan. Tetapi kebanyakan pedagang meraup keuntungan dengan mencampurkan boraks pada makanan yang mereka buat. Penggunaan zat berbahaya seperti yang ditunjukkan sebelumnya ditunjukkan agar menunjang kualitas bahan konsumsi.
Kualitas kandungan gizi makanan yang seharusnya menjadi hal utama yang harus diperhatikan malah dikesampingkan. Banyak sekali makanan siap saji yang mengandung bahan kimia berbahaya yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi. Namun kebanyakan orang suka mengkonsumsi makanan siap saji yang mengandung bahan kimia berbahaya ini. Seharusnya mereka dapat mimilih dan memilah makanan yang sehat dan yang tidak sehat.
Dengan cara membuat makanan sendiri mereka dapat terhindar dari bahaya itu, ini semua tidak terlepas dari adanya kemajuan teknologi pada saat ini.
Pada kenyataannya produsen hanya memikirkan kualitas tampilan yang mana tampilan menarik hanyakan merugikan. Produsen masih banyak yang menggunakan boraks kedalam makanan yang dibuatnya. Begitupun masyarakat yang senang mengkonsumsi makanan siap saji yang banyak mengandung bahan kimia berbahaya, misalnya saja makanan berkaleng. Berkaitan dengan kita sebagai konsumen yang sama sekali tidak memiliki kemampuan dibidang tekhnik kimia maupun farmasi ini dapat membedakan makanan yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya (seperti boraks) dengan memanfaatkan tumbuhan yang ada disekitar kita salah satu diantaranya menggunakan kunyit untuk mendeteksi boraks. Apalagi tumbuhan ini juga mudah didapat disekitar lingkungan kita tinggal.
Hal seperti itu seharusnya tidak menjadi masalah, akan tetapi dalam menunjang kegiatan produksinya para produsen telah melanggar aturan. Mereka menggunakan zat-zat berbahaya yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan pengobatan dan produksi tekstil menjadi bahan pelengkap pada pembuatan produk makanannya. Oleh karena itu, diharapkan karya ilmiah ini dapat menggurangi pengonsumsian pada makanan berbahaya tersebut dengan tujuan menyadarkan para produsen nakal, bahwasanya produk yang berkualitas bukan terletak pada tampilannya saja melainkan pada kandungan gizi yang ada di dalamnya.



1.2         Rumusan Masalah
1.     Bagaimana penggunaan kunyit sebagai indikator alami pendeteksi boraks?


1.3         Pembatasan Masalah
     Memperhatikan keterbatasan waktu dan kesempatan Peneliti, penelitian ini dibatatasi dengan mendeteksi boraks pada bakso yang ada disekitar Desa Tegal Arum.

1.4         Tujuan Penelitian
Membuktikan sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan pada sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kunyit dapat dijadikan sebagai indikator alami pendeteksi boraks pada makanan
1.5         Manfaat Penelitian
1.     Bagi Masyarakat
Masyarakat  bisa  lebih  teliti  dalam  membeli  maupun mengkonsumsi  makanan  yang  dibeli  dan  juga  dapat  mendeteksi sendiri  dengan  menggunakan  kunyit  yang  bisa  ditanam  dipekarangan  rumah.

2.     Bagi Pedagang
     Bagi  pedagang  agar  menyadari  atas  tindakkan  curang  yang dilakukannya  karena  itu  sangat  merugikan  orang  banyak  dan sangat  melanggar  aturan.

3.     Bagi sekolah
Sebagai referensi tambahan siswa disekolah dan
                Perpustakaan.

4.     Bagi Penulis
Sebagai  persyaratan  mengikuti Ujian Nasional.





BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1         KUNYIT
2.1.1 Mengenal kunyit
        Kunyit atau kunir (Curcuma longa atau Curcuma domestika) tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar diseluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan atau bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 mdpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India.
      Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM. Diascorides menyebut tanaman ini sebagai Chyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya India, China Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina. Kunyit memiliki klasifikasi sebagai berikut:





Kingdom              : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom                  : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi                   : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                             : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                    : Liliopsida (Monokotil)
Subkelas               : Commelinidae
Ordo                     : Zingiberalas
Famili                   : Zingiberaceae (Suku jahe-jahean)
Genus                            : Curcuma
Spesies                 : Curcuma longa L.
Kunyit dikenal diberbagai daerah dengan beberapa nama yang berbeda, seperti tumeric di Inggris, kurkuma di Belanda, serta kunyit di Indonesia dan Malaysia. Kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia, bahkan Afrika. Hampir setiap orang di Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu, atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar.








Adapun kandungan kunyit antara lain adalah:
Senyawa utama yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah kurkuminoid dan minyak atsiri.
Kandungan kurkuminoid berkisar 3,0-5,0 %, yang terdiri dari kurkumin dan turunannya yaitu demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin. Kurkuminoid berbentuk kristal prisma atau batang pendek, membenuk emulsi atau tidak larut dalam air, dan mudah larut dalam eseton, etanol, metanol, bensen, dan khloroform. Senyawa tersebut memberikan fluoresensi warna kuning, jingga, sampai jingga kemerahan yang kuat di bawah sinar ultra violet yang tidak stabil apabila dipanaskan.
Kandungan minyak atsiri rimpang kunyit berkisar antara 2,5-6,0 %, yang terdiri dari komponen artumeron, alfa, dan beta kariofilenlinalol, 1,8 sineol, zingi beren, dd felandren, d sabinen, dan bormeol, selain kurkuminoid dan minyak atsiri rimpang kunyit juga mengandung senyawa lain seperti pati, lemak protein, kamfer, resin, damar, gom, kalsium, fosfor, dan zat besi (warta penelitian dan pengembangan tanaman industri, volume 19 Nomor 2, Agustus 2013, halaman 5)



2.1.2   Jenis-jenis Kunyit dan Masing-masing Fungsinya
1.     Kunyit kuning
Kunyit kuning merupakan kunyit yang beredar dimasyarakat. Adapun fungsi kunyit kuning sebagai berikut:
a.     Kunyit bermanfaat sebagai obat penghilang rasa gatal pada kulit seperti terkena luka ulat bulu atau gigitan serangga.
b.     Berguna sebagai anti infeksi luka biasa maupun luka bakar
c.      Mencegah kanker prostat, kanker payudara, kanker kulit, dan kanker pankreas
d.     Mengurangi resiko leukimia
e.      Anti racun alami
f.       Mencegah dan memperlambat perkembangan penyakit alzaeimer
g.     Mencegah metastasis dari terjadinya berbagai bentuk kanker
h.     Sebagai obat anti inflamasi tanpa efek samping
i.       Memperlambat perkembangan multiple sclerosis
j.       Membantu metabolisme lemak dan membantu dalam menejemen berat badan
k.     Obat depresi
l.       Pengobatan alami untuk arthritis dan reumatoid arthritis
m.  Menghentikan pertumbuhan tumor dan mempercepat penyembuhan luka



2.     Kunyit putih
      Nama umum kunyit putih adalah temu mangga atau kunir putih, sedangkan nama ilmiahnya adalah Curcuma alba. Kunyit putih sudah sangat terkenal sebagai tanaman obat sejak dulu. Bangsa kunyit putih adalah temu lawak, temu girang, temu hitam, dan lain-lain. Bangsa kunyit putih tersebut merupakan kelompok rimpang jamu yang sudah dipergunakan oleh nenek moyang kita. Ternyata di China juga cukup dikenal bahkan dalam farmalogi China dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tumbuhan ini memiliki sifat menghentikan pendarahan, anti inflamasi dan penambah nafsu makan.
       Hasil penelitian menunjukkan tanaman ini bersifat antineoplastik (merusak pembentukkan ribosom pada sel kanker atau menghambat pertumbuhan sel kanker). Bagian yang digunakan adalah rimpang dan daun.kandungan pada rimpang dan daun kunyit putih antara lain mengandung polifenol. Berikut ini beberapa manfaat kunyit putih antara lain adalah:
a)     Bermanfaat sebagai pelancar susah buang air besar
b)    Menghambat perkembangan sel kanker
c)     Merapatkan organ kewanitaan
d)    Mencegah keputihan pada organ kewanitaan
e)     Sebagai penurun panas demam
f)      Mengobati sesak napas/asma
g)     Mengobati radang saluran pernapasan
h)    Sebagai antioksidan
i)       Membantu mengurangi lemak pada perut
j)       Meningkatkan nafsu makan
k)    Mengobati kembung



3.     Kunyit hitam
Kunyit hitam merupakan sejenis kunyit yang jarang ditemui dan memiliki nilai yang sangat tinggi didalam perobatan mistik. Di India kunyit ini ditanam secara komersial karena mengandung nilai perbatan yang tinggi.
Untuk mengenali kunyit hitam, kita dapat memperhatikan ciri-ciri berikut:
a)     Rupa yang sama seperti kunyit biasanya tetapi rizomnya yang gelap jika cukup matang
b)    Jika masih muda warnanya ungu gelap
c)     Daunnya disebelah belakang bertulangkan warna hitam
d)    Warna akarnya coklat jernih jika masih muda

Cara pembiakan dan penjagaan kunyit hitam:
a)     Tanahnya diharuskan dicampur dengan pasir
b)    Memerlukan kawasan yang redup dan air yang cukup tetapi jangan terlalu banyak air
c)     Kunyit ini berkecambah pada masa yang sangat lama dan kadang kala selama 3 bulan baru bercambah

            Adapun kunyit hitam berfungsi untuk:
a)     Menyuburkan kandungan
b)    Sebagai obat cacingan
c)     Mengobati sakit ambeien
d)    Mengurangi rasa nyeri haid pada wanita
e)     Membersihkan darah setelah melahirkan
f)      Sebagai obat batuk
g)     Untuk meningkatkan stamina
h)    Menambah nafsu makan
i)       Menetralkan racun dalam tubuh
j)       Untuk penyakit kulit ringan
k)    Sebagai obat asma dan obat sariawan


2.1.3   Efek Samping Kunyit
Dari sekian banyak manfaat kunyit sebagai tanaman obat, ternyata kunyit juga bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi tubuh bila digunakan dengan cara yang kurang baik.
Berikut beberapa efek samping yang bisa diakibatkan oleh tanaman kunyit bagi tubuh:
1)    Menyebabkan gangguan lambung
Bila kita mengkonsumsi kunyit untuk jangka waktu yang lama bisa menyebabkan terganggunya lambung kita karena diakibatkan oleh sifat pedas yang dimiliki kunyit.
2)    Menimbulkan rangsangan pada rahim
Bagi para wanita hamil dan menyusui agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi kunyit. Penggunaan kunyit yang terlalu banyak dapat menstimulasi rahim yang dapat mendorong
aliran menstruasi.



3)    Sulit diserap tubuh
Zat-zat yang terkandung dalam kunyit cenderung susah diserap oleh tubuh manusia sehingga tubuh kurang mendapatkan manfaat yang maksimal dari kunyit ini.
4)    Pendarahan kunyit
Memiliki fungsi sebagai penghambat penggumpalan trombosit sehingga bisa membantu mencegah penggumpalan darah, tetapi karena sifat ini kunyit juga bisa memicu terjadinya pendarahan bila dosis yang digunakan terlalu berlebihan.
5)    Kunyit dapat menurunkan efek kemoterapi
Sehingga disarankan bagi yang sedang menjalankan kemoterapi untuk tidak nebggunakan suplemen kunyit.


2.2        Boraks
2.2.2   Mengenal Boraks
      Boraks berasal dari Bahasa Arab yaitu bouraq. Boraks merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks merupakan garam natrium (NaBO 10HO) yang banyak digunakan dalam berbagai industri, non pangan khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Gelas pyrex yang terkenal disebut dengan campuran boraks. Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk membuat gendar nasi, kerupuk gendar, atau kerupuk puli yang secara tradisional di Jawa disebut dengan “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu makanan yang menggunakan boraks juga digunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuaytan mie basah, lontong, ketupat, bakso, bahkan dalam pembuatan kecap. Pemerintah telah melarang penggunaan boraks melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 733/MENKES/per/IX/1988.      
Boraks adalah senyawa turunan dari logam berat boron (B), boraks merupakan antiseptik dan pembunuh kuman. Bahan ini banyak digunakan sebagai bahan anti jamur, pengawet kayu, dan antiseptik pada kosmetik (Svehla G.). Asam borat atau boraks merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan digunakan sebagai campuran bahan makanan. Di Jawa Barat boraks dikenal dengan nama “Bleng”, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal dengan nama “Pijer”. Digunakan dalam pangan/bahan pangan sebagai pengental ataupun sebagai pengawet. (Cahyadi, 2008)
 Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa senyawa asam borat ini dipakai pada lontong agar teksturnya menjadi bagus dan kebanyakan ditambahkan pada proses pembuatan bakso. Komposisi dan bentuk asam borat mengandung  99,0% dan 100% HBO mempunyai bobot molekul 61,83 dengan B = 17,50%, H = 4,88%, O = 77,62% berbentuk serbuk hablur kristal transparan atau granul putih tak berwarna dan tak berbau serta sedikit manis. (Cahyadi, 2008)



Karakteristik boraks antara lain (Riandini, 2008):
a)     Warna yang jelas bersih
b)    Kilau seperti kaca
c)     Kristal transparan tembus cahaya
d)    Sistem hablur adalah minoklin
e)     Perpecahan sempurna disatu arah
f)      Warna lapisan putih
g)     Mineral yang sejenis adalah kristal halil, hanksit, colemanite, ulexite, dan garam asam bor yang lain
h)    Karakteristik yang lain suatu rasa manis yang bersifat alkali.

Senyawa asam borat ini mempunyai sifat-sifat kimia
sebagai berikut:
Jarak lebur sekitar 171°C ,larut dalam 18 bagian air dingin, 4 bagian air mendidih, 5 bagian gliserol 85% dan tidak larut dalam ete. Kelarutan dalam air bertambah dengan penambahan asam klorida, asam sitrat atau asam tetrat. Mudah menguap dengan pemanasan dan kehilangan suatu molekul airnya pada suhu 100°C yang secara perlahan berubah menjadi asam metaborat (HBO). Asam borat merupakan asam lemah dan garam alkalinya bersifat basa. Satu gram asam borat larut sempurna dalam 30 bagian air, menghasilakan larutan yang jernih dan tidak berwarna. Asam borat tidak tercampur dengan alkali karbonat dan hidroksida. (Cahyadi, 2008)
Efek boraks yang diberikan pada makanan dapat memperbaiki struktur dan tekstur makanan. Seperti contohnya bila boraks diberikan pada bakso dan lontong , akan membuat bakso/lontong  tersebut sangat kenyal dan tahan lama.
Sedangkan pada kerupuk yang mengandung boraks jika digoreng akan mengembang dan empuk serta memiliki tekstur yang bagus dan renyah. Parahnya, makanan yang telah diberi boraks dengan yang tidak sulit dibedakan jika hanya dengan panca indra, namun harus dilakukan denga uji laboratorium. (DEPKES RI, 2002)


2.2.3 Kegunaan Boraks
      Boraks bisa didapatkan dalam bentuk padat ataupun cair. Baik boraks atau asam borat memiliki sifat antiseptik dan bisa digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat, misalnya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut, dan obat pencuci mata. Selain itu, boraks juga digunakan sebagai bahan solder, pembuatan gelas, bahan pembersih atau pelicin porselin, pengawet kayu, dan antiseptik kayu. (Aminah dan Himawan, 2009)
Asam borat dan boraks telah lama digunakan sebagai adiktif dalam berbagai makanan. Sejak boraks diketahui efektif terhadap ragi, jamur, dan bakteri, sejak saat itulah mulai digunakan untuk mengawetkan produk makanan. Selain itu adiktif ini dapat digunakan untuk meningkatkan elastisitas dan kekenyalan makanan serta mencegah udang segar berubah menjadi hitam.
2.2.4  Boraks pada Makanan
      Meskipun bukan pengawet makanan, boraks sering pula digunakan sebagai pengawet makanan. Selain sebagai pengawet, bahan ini berfungsi pula mengenyalkan makanan. Makanan yang sering ditambahkan boraks diantaranya adalah bakso, lontong, mie, kerupuk, dan berbagai makanan tradisional seperti lempeng dan alen-alen.
Dimasyarakat pada daerah tertenyu boraks juga dikenal dengan sebutan garam bleng atau pijer dan sering digunakan untuk mengawetkan nasi yang akan dibuat makanan yang sering disebut dengan legendar atau gendar. (Yulianti, 2007)
      Bakso yang mengandung boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang mengandung banyak daging. Kerupuk yang mengandung boraks jika digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah. Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insangnya berwarna merah tua, tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat khas formalin.








BAB III
METODE PENELITIAN

3.1   Jenis Penelitian
     Sesuai dengan kebutuhan dan prosedur memperoleh
secara akurat, maka penelitian yang akan dilaksanakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dan dievaluasi. (Roestiyah, 2001:80)


3.2         Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang bakso
yang ada di Desa Tegal Arum, yaitu pedagang A dan pedagang B.

3.2.2  Sampel
Sesuai dengan populasi pedagang bakso yang jumlahnya
                 kecil (2), maka semua populasi diangkat sebagai sampel
                 (total sampling).

3.3         Prosedur Penulisan
3.3.1 Alat dan Bahan
·        1 ruas kunyit yang tua (berwarna kuning tua)
·        Sampel (bakso)
·        Parutan
·        Piring kecil
·        Tusuk gigi/sikat gigi

3.3.2 Langkah Kerja
·       Ambilah satu ruas kunyit, cuci sampai bersih, kemudian parut kunyit tersebut untuk mendapatkan sari-sarinya.
·       Siapkan sampel makanan yang akan diuji.
·       Kemudian, oleskan parutan kunyit pada tusuk gigi atau sikat gigi
·       Tusukkan tusuk gigi pada sampel makanan yang akan diuji sampai dengan ±15 menit
·       Amati perubahan warna tusuk gigi
·       Apabila tusuk gigi yang diolesi kunyit tersebut berubah warna menjadi merah bata, maka makanan tersebut  mengandung boraks.

         


BAB IV
 PEMBAHASAN

A. Temuan
Uji coba pada eksperimen kunyit untuk mendeteksi
kandungan boraks pada bakso dipedagang Desa Tegal Arum yang dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2016 pukul 19:30 sampai dengan 19:45 di rumah, hasil eksperimen ditemukan sebagai berikut:
Penemuan pada bakso pedagang A dan B

No.

Pedagang
Bakso
Hasil Eksperimen
Bakso Pra Eksperimen
Bakso Pasca Eksperimen
Tusuk Gigi Pra Eksperimen
Tusuk Gigi Pasca Eksperimen
1.
Pedagang A
Normal (abu-abu)
Normal
(abu-abu)
Normal (kuning kunyit)
Normal (kuning kunyit)
2
Pedagang B
Normal (abu-abu)
Normal
(abu-abu)
Normal (kuning kunyit)
Normal (kuning kunyit)







Bahan
Warna Tusuk gigi
Pra Eksperimen
Pasca Eksperimen
Kunyit
Normal (kuning)
Merah Bata








B. Pembahasan
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa bakso yang ada pada pedagang A tidak mengalami perubahan warna di tusuk gigi yang dibaluti oleh kunyit. Begitu pula pada bakso di pedagang B yang juga tidak mengalami perubahan pada bakso maupun warna ditusuk gigi yang dibaluti kunyit. Berarti pada bakso pedagang A maupun pedagang B sama-sama tidak mengalami perubahan, ini dapat dinyatakan bahwa bakso A dan bakso B tidak mengandung boraks.
Untuk menyakinkan bahwa kunyit mampu mendeteksi boraks, maka penulis mecoba dengan mendeteksi obat yang sering digunakan untuk membuat legendar yang biasa disebut obat gendar. Banyak orang yang berkata bahwa obat ini juga termasuk boraks, dengan ini maka penulis ingin mencobanya.


Ternyata benar, obat gendar ini dapat merubah warna kunyit yang ada ditusuk gigi. Tusuk gigi yang semula berwarna kuning segar berubah warna secara drastis menjadi merah bata, atau lebih tua dari warna sebelumnya.






















   BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari semua penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan boraks sangat tidak dianjurkan. Tampilan makanan bukan suatu ukuran berkualitas atau tidaknya suatu makanan yang kita makan. Sebagai pedagang yang pintar seharusnya tahu bagaimana cara untuk membuat makanannya menjadi kualitas yang baik meskipun dengan bahan yang mungkin seadanya. Untuk mencapai suatu sukses harus dimulai dengan bersikap jujur dan bekerja keras.


5.2 Kritik
Memproduksi makanan dan memasarkannya merupakan salah satu hal yang biasa yang dilakukan dan mulia, karena dengan memproduksi makanan kita telah membantu mereka yang mungkin memiliki halangan atau ketidakmampuan dibidang tersebut. Akan tetapi, hal yang mulia tersebut malah akan berubah menjadi masalah yang menimbulkan petaka bagi konsumen. Apabila produsen melakukan hal-hal curang dalam memproduksi makanan-makanan atau minuman yang dijualnya.

5.3 Saran
Sebaiknya produsen atau penjual tidak menambahkan zat-zat berbahaya pada makanan-makanan atau minuman yang dijualnya hanya karena untuk menambah nilai jual pada tampilan makanan atau minuman yang dijual, karena apabila zat-zat bahaya itu terakumulasi (dalam jangka panjang) didalam tubiuh akan menyebabkan kanker bagi konsumen atau pembeli yang mengkonsumsinya. Percayalah bahwa kejujuran dan kerja keras adalah kunci untuk sukses. Oleh karena itu, berjualanlah dengan jujur dan kerja keras jika yang anda inginkan adalah kesuksesan.


       









Daftar Puataka

Riandini, Nursanti. 2008. Seri Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari: Bahan kimia dalam Makanan dan Minuman. Shakti Adihulung. Bandung.
Ningsih, Sri Rahayu, dkk. Sains Kimia SMA/MA Kelas XI. Bumi Aksara. Jakarta.
Cahyadi, S,. 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahn Pangan. Bumi Aksara. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI,. 1988. Permenkes RI No. 733/Menkes/PER/IX/88, Bahan Tambahan Makanan. Jakarta.



Sumber Internet


DOKUMENTASI
























BIODATA PENULIS


Nama Lengkap                        : Elda Septiana
Nama Panggilan                      : Elda
NIS/NISN                                : 1000/9980425032
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Tempat, tanggal lahir              : Rimbo Bujang, 27 September         1999
Umur                                       : 17 tahun
Alamat                                    : Jalan Sultan Agung (17)
Agama                                     : Islam
Nama Orang Tua
          Ayah                              :Somadi
          Ibu                                 :Mudawamah
Cita-cita                                   : English Teacher
Moto Hidup                             : Kemana kamu akan melagkah hanya                          kamu yang tau, bukan orang lain
Anak ke                                   : 1 (pertama)
Hobi                                        : Mendengarkan Musik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar